Sunday, March 25, 2012

Kerinduan Seorang Ibu



Seorang ibu menunggu telepon anaknya yang tinggal jauh di sana. Berhari-hari, berminggu-minggu dia tunggu tapi telepon yang ditunggu-tunggunya tak muncul juga. Padahal si Ibu bisa saja menelpon langsung tapi dia takut mengganggunya.
Setiap hari, mungkin setiap waktu pikarannya selalu rindu anaknya. Terkadang disaat tidur pun nama anaknya sering disebut. Disaat kita masih terlelap tidur dia bangun lebih awal untuk memohon kepada Tuhan agar anaknya bisa menjadi orang yang berhasil.
Tapi si anak selalu sibuk dengan pekerjaanya. Sesibuk apakah hingga tak sempat untuk menghubungi orang tuanya?
Tuhan pun mungkin punya caranya sendiri untuk mebuka pintu hati si anak.
Di saat tidur si anak itu bermimpi. Di mimpinya itu dia melihat ibunya terkena musibah, sehingga ia pun terbangun dari tidurnya. Untung itu hanya sebuah mimpi. Ia pun menangis, alangkah bodoh dirinya tak pernah peduli dengan keadaan orang tuanya. Bagaimana kalau mimpi itu benar- benar terjadi?
Kini Ia sadar telah melupakan orang yang telah membesarkan dirinya. Ia pun berjanji untuk sering menghubungi ibunya.

Apakah kita terlalu mementingkan urusan kita hingga tak sempat meluangkan waktu sedikit untuk orang tua kita. Padahal dengan menyapanya walaupun cuma sekedar menanyakan keadaanya, itu bisa membuat hatinya bahagia.
Apakah kita baru akan sadar setelah terjadi musibah yang menimpa?
Bersyukurlah kita masih diberi kesempatan masih bisa bertemu dengan orang tua kita.