Saturday, July 20, 2013

Kisah Kalung Anisa

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia 5 tahun. 
Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanjadi suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya. Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki berenda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya. "Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa. Dibaliknya tertera harga Rp 25,000.
Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harapdan cemas.Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidakkonsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu,Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya. "Terimakasih..., Ibu" Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.
Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, ayah Anisa membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu alam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya :
"Anisa..., Anisa sayang Enggak sama Ayah ?"
"Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah!"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu...
"Yah..., jangan dong Ayah! Ayah boleh ambil "si-Ratu" boneka kuda dari nenek...! Itu kesayanganku juga.
"Ya sudahlah sayang, ngga apa-apa!" Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa. Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah!".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah Kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.."Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk ke kamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan, air mata membasahi pipinya. "Ada apa Anisa? Kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangan-nya.
Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya
"Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa" Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih. Sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa.
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
***
Demikian pula halnya dengan Tuhan. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa.
"Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan."
Cepat atau lambat, apa yang ada pada diri kita pun akan selalu berganti, kiranya Tuhan selalu mengingatkan kita bahwa semua milik-Nya, tentu akan kembali kepada-Nya...
Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Tuhan mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik, di dunia atau di akherat kelak.
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Thursday, July 18, 2013

12 Golongan Yang Didoakan Malaikat

Mungkin kita pernah berandai, bagaimana agar malaikat itu mendoakan kita? Bayangkan saja makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya dan tak memiliki nafsu itu doanya pasti dikabulkan oleh Allah SWT.

Berikut ini ialah sekelompok orang didoakan oleh malaikat karena berbuat suatu kebaikan:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
“Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’ (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf” (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan ‘aamin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
“Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
“Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no.9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’ (HR Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
“Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah” (HR Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

Semoga kita termasuk dalam golongan yang dido'akan Malaikat seperti orang-orang diatas,  Aamiin...

Sunday, July 14, 2013

Cukup Lima Nasehat

Cukup lima nasehat untukmu & untukku
* Orang yang Memandang Rendah Lima manusia, ia merugi akan Lima Hal, yaitu :
1. Memandang rendah Ulama, Rugi tentang Agama...
2. Memandang rendah Penguasa, Rugi tentang Dunia...
3. Memandang rendah Tetangga, Rugi akan Bantuannya...
4. Memandang rendah Saudara, Rugi akan Darmanya...
5. Memandang rendah Keluarga, Rugi akan Keharmonisannya

* Orang yang Mencinta Lima Hal mereka akan Melupakan Lima Hal, yaitu :
1. Cinta Dunia, Lupa alam baka...
2. Cinta Tanah subur, Lupa alam kubur...
3. Cinta Harta benda, Lupa hisab amalnya...
4. Cinta Anak istri, Lupa bidadari surga...
5. Cinta Diri sendiri, Lupa pada ILLAHI...

* ALLAH berikan Lima Upaya dan disediakan-Nya Imbalan Lima Hal, yaitu :
1. ALLAH ajari insan Bersyukur dan Dia berikan tambahan Makmur...
2. ALLAH ajari insan Berdo'a dan Dia jamin akan Ijabah-Nya...
3. ALLAH ajari insan Bertobat dan Dia jamin diterima Tobat-Nya...
4. ALLAH ajari insan Istighfar dan Dia sediakan Pengampunan-Nya...
5. ALLAH ajari insan Berderma dan Dia bersedia membalas Derma-Nya...

* Khalifah Sayyidina Abu Bakar radiyallahu anhu. berkata Ada Lima kegelapan dan Lima penerangnya, yaitu :
1. Kegelapan pertama Cinta Harta, Penerangnya dengan Bertaqwa...
2. Kegelapan kedua Laku maksiat, Penerangnya dengan Bertobat...
3. Kegelapan ketiga di Alam kubur, Penerangnya dengan Berdzikir...
4. Kegelapan keempat Alam akhirat, Penerangnya dengan Bertaat...
5. Kegelapan kelima Jembatan shirath Penerangnya dengan I'tiqad...

* Khalifah Sayyidina Umar radiyallahu anhu. Berkata Ada Lima Golongan calon Penghuni Surga, yaitu :
1. Orang Fakir yang menanggung hidup keluarga...
2. Istri yang disayang oleh Suaminya...
3. Anak yang diridhai kedua Orangtuanya...
4. Calon Istri yang mendermakan Mahar kepada suaminya...
5. Dan Orang Mukmin yang selalu Bertobat pada Tuhannya...

* Khalifah Sayyidina Utsman radiyallahu anhu. Berkata Tanda- tanda Orang Bertaqwa adalah:
1. Suka Berteman dengan Insan Beriman...
2. Mampu mengendalikan Farji dan Lisan...
3. Memandang Kesukseksan sebagai suatu Cobaan...
4. Memandang Cobaan sebagai sebuah Keberuntungan...
5. Dan mampu Menjaga diri dari berlebih-lebihan...

* Khalifah Sayyidina Ali radiyallahu anhu. Berkata Seluruh Manusia akan menjadi Shaleh jika saja Tak ada Lima Masalah, yaitu :
1. Tak ada Kerelaan atas Kebodohan...
2. Tak ada Keserakahan atas Kekayaan...
3. Tak ada Rasa Bakhil atas Hartawan...
4. Tak ada Sifat Riya’ bagi insan Beriman dan...
5. Tak ada Ilmuwan yang mendewakan Karya Pemikiran...