Dalam social networks kita mungkin sering mendengar
kata – kata yang tidak lazim. Ya itu merupakan kata – kata gaul atau bahasa alay
yang biasa digunakan oleh para pengguna social networks.
Oleh karena itu saya coba postingkan kata – kata gaul
yang biasa mereka gunakan. Tapi ini hanya sebagian kecil saja. Untuk yang lebih
lengkapnya mungkin bisa beli buku bahasa gaul atau berguru kepada pakarnya
gitchu (eh jadi kebawa bahasa gaul nih). Kalau agan – agan punya kata – kata lainnya tolong tambahakan di
inbox comment ya...!
Semoga dapat menambah wawasan kita semua agar tidak
terlalu katrok gitu, Lol.......
1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak.
Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan
singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di
tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini
di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan
biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.
4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri,
ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya
melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini.
Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama
Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri
adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang elukis di
kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak
tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.
5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya
kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya
mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota
kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan.
Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi
populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
6. GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Sama
seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat
yang sempat kuliah di tanah Parahyangan itu, yang pada akhirnya membuat kata
ini menjadi terkenal dan beberapa kesempatan dipakai.
7. BEGICHU / BEGICYU :
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu
memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh
seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian
banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.
8. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora
Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu
cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.
9. CING :
Saya mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini
saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh
(alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering
digunakan orang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di
sitkom Lenong Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman
dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
10. EMBER :
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali
dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat
menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai
kesempatan.
11. YIUK….!! :
Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan
Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan
sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali
populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza.
Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka kata ini
identik dengan panggilan kaum waria / bencong.
12. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa
yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode
awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer
sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
13. BISPAK :
Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai populer di
pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk menyebutkan
wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri tidak
mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka melakukan
hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini tapi dari
penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud
(Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.
14. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan
oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku
Kamus Gaul yang dibuatnya.
15. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga
dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
16. SEMOK :
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering
digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
17. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting,
baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan
singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
18. CENGLI :
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”. Kata ini
memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari suku Hokkia.
Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka lama-kelamaan menjadi
kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.
19. WIL dan PIL :
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas
siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering
digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa
digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan / selingkuhan.
20. AJIB :
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala
musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata ini biasanya
digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini diambil dari suara
hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar teliti memang terdengar
seperti “Ajib, ajib…. ajib, ajib….”.
21. ANJELO :
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya peroleh,
kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor
untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
22. JABLAY :
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam
film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung
arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan
belaian kasih sayang kekasihnya.
23. GETHO LOH..:
Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari sebuah
penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di
tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio
anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer
manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka
(sekaligus norak) di berbagai acara televisi.
24. BELAH DUREN :
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang
dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang
ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama. Belakangan
kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making love).
25. SECARA :
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata
ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang
menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena / Soalnya”. Sesekali pula
digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat
yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya :
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
26. SEGEDE GAMBRENG :
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng),
yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar
tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali
(dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
27. SEGEDE GOBLOK :
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan
sesuatu yang besarnya luar biasa dan – sakin besarnya – jadi ga masuk akal. Gak
jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan
oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)
28. JUTEK :
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an
untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi
kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak,
emosian, dan sombong.
29. BT / BETE :
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini
dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal
kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program
perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
30. KAMSUD :
Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama
di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
31. KATROK :
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat
membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara
Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan
orang yang kampungan / norak banget.
32. PRIKITIU :
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan
perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan
nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
33. CUMI :
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai
adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk
kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa
gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma
MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
34. KRIK :
Adalah suara jankrik. Istilah ini biasaya digunakan dalam pembicaraan di dunia
maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing / tidak lucu. Kata ini
berasal dari adegan film-film kartun yang sering menampilkan suasana hening –
dengan latar belakang suara jengkrik – mana kala seseorang bercanda namun tidak
lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar / ucapan
seseorang, penulis tinggal menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa
penulis menganggap ucapan orang itu gak lucu banget.
35. GAYUS :
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan
uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun
2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran
ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
36. MOGE :
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh
kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu
diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag
norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
37. NI YEE… :
Merupakan ungkapan yang dipopuerkan oleh pelawak (alm) Diran di tahn 1985an,
yang kemudian sering digunakan oleh para artis seperti Euis Darliah dan Jaja
Miharja. Kata ini sempat populer kembali sekitar medio 1990-1999. Saat ini
masih dipakai, walau tidak seintens dulu.
38. BONEK :
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal
apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola
Persebaya – Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka.
Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa
takut.
39. GUE :
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang
(terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini
merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa
prokem dikenal orang.
40. LO / LU :
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi
sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.
Sumber :bambang-gene.com/2012/04/40-arti-bahasa-gaul-di-facebook.html#ixzz1s8EleKsc