Tuesday, May 14, 2013

Baiknya Celaan Dan Buruknya Pujian

Bismillahirrohmanirrohim

Oleh : Habib Hasan bin Jafar Assegaf


Imam Ibnu Hazm Rahimahullah beliau berkata:

“Sebuah cara yang paling manjur untuk mendapatkan ketenangan adalah mengabaikan omongan orang dan memperhatikan ucapan Sang Pencipta Alam.

Barang siapa yang menyangka bahwa dirinya bisa selamat dari celaan manusia, maka ia telah gila.

Seorang yang mencermati secara seksama sekalipun ini pahit rasanya niscaya akan mengetahui bahwa celaan manusia kepadanya justru lebih baik dari pada pujian mereka, sebab pujian kalau memang benar (sesuai kenyataan) maka bisa menyeretnya kepada lupa daratan dan dapat menimbulkan penyakit ‘ujub (bangga diri) yang akan merusak keutamaannya.

Namun apabila pujian itu tidak benar dan ia gembira dengannya, maka artinya ia gembira dengan kedustaan. Sungguh ini kekurangan yang sangat.

Adapun celaan manusia, kalau memang benar (sesuai kenyataan) maka hal itu dapat mengeremnya dari perbutan yang tercela, dan ini sangat bagus sekali, semua pasti menginginkannya­ kecuali orang yang kurang akalnya.

Namun apabila celaan itu tidak benar dan ia bersabar, berarti ia akan mendapatkan keutamaan sabar dan akan mengambil pahala kebaikan dari orang yang mencelanya, sehingga ia akan menuai pahala kelak di hari kiamat hanya dengan perbuatan yang tidak memberatkan (yaitu bersabar). Sungguh ini adalah kesempatan berharga, semua pasti menginginkannya­ kecuali orang yang gila.”

(Mudawah Nufus, hal. 80-81)

Di antara tanda kebodohan adalah senang dengan pujian dan menjadikan pujian untuk kepuasan diri, di antara tanda kecerdasan adalah ikhlas menerima celaan dan menjadikan celaan sebagai bahan renungan untuk perbaikan diri.

Semoga bermanfaat buat jamiyyah nurul musthofaku dan sobat muslimku

♥Yaa Robbi Sholli 'Alaa Muhammad Yaa Robbi Sholli 'Alaihi Wasallim♥

Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda :
“Barang siapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia memperoleh Pahala yang sama seperti yang melakukan atau mengamalkan Kebaikan itu.”
(HR. Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment